Senin, 07 September 2009

HIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN

Efesus 5:16-18.

Banyak orang tergelincir dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan kebenaran Allah, karena tidak memahami prinsip-prinsip Alkitab. Apalagi akhir zaman tidak menawarkan hidup yang semakin mudah, sebaliknya hidup akan menjadi lebih sukar dan kompleks. Mungkinkah orang Kristen tetap bertahan dalam kondisi yang sedemikian? Mari kita cermati nasehat Firman Tuhan berikut ini untuk hidup bijaksana :


PERTAMA, PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA (16). Kita diberi oleh Tuhan waktu yang sama, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, begitu seterusnya. Karena hari-hari ini adalah jahat. Alkitab menuntun kita untuk tidak menghabiskan waktu bagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan kekekalan. Suatu kali kelak kita harus mempertanggung jawabkan penggunaan waktu yang telah Ia berikan. Menurut Anda bagaimana kita menggunakan waktu dengan baik, agar berkaitan dengan kekekalan?


KEDUA, PAHAMI KEHENDAK TUHAN (3-6). Orang tersesat karena tidak memahami kehendak Tuhan. Mereka berjalan dengan kekuatan sendiri atau atas petunjuk ajaran sesat. Kita harus memahami kehendak Tuhan, agar dapat hidup bijaksana di akhir zaman ini. Semakin kita memahami kehendakNya, semakin tepat kita akan mengambil sebuah keputusan. Dalam ayat ini, jika tidak mengetahui kehendakNya, kita digolongkan sebagai orang bodoh. Bagaimana Anda memahami kehendak Tuhan dalam hidup Anda?


KETIGA, PENUHLAH DENGAN ROH KUDUS (7-12). Selain menggunakan waktu dengan bijak dan memahami kehendak Tuhan, tentu kita membutuhkan kuasa Illahi dinyatakan atas kita. Kuasa itu datang dari RohNya sendiri. Uniknya kepenuhan Roh Kudus dikontraksikan dengan mabuk anggur. Orang yang mabuk akan dikuasai dan dikendalikan sepenuhnya oleh kemabukannya, sebaliknya orang yang penuh Roh Kudus juga akan dikendalikan dan dikuasai oleh Roh Kudus. Apakah Anda sudah penuh dengan Roh Kudus? Apakah tandanya jika seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus?


S4 – SASARAN DAN RENCANA. Hidup yang singkat dan hanya sekali ini tidak seharusnya diisi dengan hal-hal yang berakhir di pintu kubur. Tetapi harus banyak digerakkan oleh kekekalan pada masa yang akan dating. Ambillah sebuah keputusan penting berkaitan dengan hal ini.

WAKTUNYA SUDAH DEKAT

I Timotius 4:6-10

Salah satu penanda akan datangnya hari Tuhan adalah munculnya ajaran sesat di seluruh dunia. Penyesat-penyesat itu akan membuat orang-orang meninggalkan kepercayaannya kepada Tuhan, sehingga akhirnya mereka murtad. Bagaimana orang percaya menghadapi waktu yang kian mendekat itu berdasarkan Alkitab?


PERTAMA, MILIKI PEMAHAMAN AKAN KEBENARAN (6). Tidak ada cara lain yang lebih efektif untuk menangkal penyesatan, kecuali kita tertanam kokoh pada kebenaran. Hal ini bisa terjadi jika mau di didik dalam soal-soal pokok iman Kristen dan dalam ajaran yang sehat. Sendengkanlah telinga kepada kebenaran, bukan kepada ajaran-ajaran yang palsu. Apakah respon Anda jika mendengar sebuah pengajaran? Apakah Anda langsung mempercayainya?


KEDUA, MILIKI KEHIDUPAN IBADAH (7-8). Paulus mengajarkan kepada Timotius bahwa latihan badani terbatas gunanya. Itu sebabnya ia mendorong agar Timotius melatih diri beribadah. Ibadah adalah sesuatu yang harus terus dilatih dan dibiasakan. Firman Tuhan menegaskan, bahwa ibadah bukan hanya berguna pada masa kini, tetapi berkaitan dengan masa depan. Menjelang kedatangan Tuhan, disiplin rohani dalam ibadah harus ditingkatkan. Halangan terbesar, apakah yang merintangi kehidupan ibadah Anda? Bagaimana Anda mengatasinya?


KETIGA, MILIKI KEHIDUPAN PELAYANAN (10). Selain pemahaman akan kebenaran dan kehidupan ibadah yang terjaga, kita juga harus meningkatkan diri dalam pelayanan. Panggilan yang telah Tuhan tetapkan bagi kita untuk melayani harus senantiasa terngiang. Bahkan untuk hal itu kita harus “berjerih lelah” dan “berjuang”, karena besar pengharapan yang terkandung di dalamnya. Ketika berjumpa dengan Tuhan kelak. Hal inilah yang akan kita pertanggung jawabkan. Bagaimana dengan kehidupan pelayanan Anda?


S4 – SASARAN DAN RENCANA. Waktunya telah dekat, sudah diambang pintu. Persiapkan diri agar kita di dapati berjaga-jaga pada waktu kedatanganNya.

KUASA ALLAH DI AKHIR ZAMAN

Markus 16:16-18; Kisah 1:1-8.

Kristus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah yang digagasNya adalah sebuah kerajaan yang menekankan tentang kuasa / otoritas. Kuasa itu tidak hanya dimonopoli oleh Yesus sebagai Raja, tetapi juga diberikan kepada setan juga. Kita diberi kuasa untuk mengusir setan demi namaNya, Tetapi juga diberikan kepada gereja sebagai bagian dari Kerajaan Allah. Kuasa apa saja yang dimiliki gereja di akhir zaman?


PERTAMA, KUASA ATAS SETAN (Mark. 16:17). Banyak orang yang meyakini bahwa setan amat berkuasa atas kehidupan manusia. Mereka tidak terkalahkan. Jika hal ini dipahami dalam konteks di luar Kerajaan Allah mungkin ada benarnya. Tetapi Tuhan Yesus telah mengalahkan setan dan kuasaNya telah diberikan kepada kita untuk mengusir setan juga. Kita diberi kuasa untuk mengusir setan demi namaNya, bukan dengan kuasa kita. Ceritakanlah pengalaman Anda dalam menerapkan Firman Tuhan ini?


KEDUA, KUASA ATAS SAKIT-PENYAKIT (Mark. 16:18). Semakin dunia tua, semakin kita menemukan berbagai macam penyakit yang aneh-aneh. Yang terakhir, dunia dihebohkan dengan virus H1N1 (Flu Babi), setelah ada flu burung dan berbagai macam penyakit yang lain. Tetapi Tuhan menjanjikan, bahwa orang-orang percaya diberi kuasa untuk meletakkan tangan atas orang sakit, dan orang sakit itu akan sembuh. Apakah Anda pernah melakukan prinsip Firman Tuhan ini? Ceritakanlah !


KETIGA, KUASA UNTUK MENJADI SAKSI (KISAH 1:8). Tuhan mengatakan bahwa kita tidak perlu mengetahui waktu dan masa yang ditetapkan Bapa (Kis. 1:7). Kit justru di dorong untuk menfokuskan diri kepada tugas untuk menjadi saksi Kristus. Tugas ini memang selalu di dengungkan, tetapi tidak sedikit juga orang percaya yang mengalami ketakutan melakukannya. Ketakutan itu akan sirna, jika kita memahami bahwa Ia memberi kuasa untuk menjadi saksi setelah setelah Roh Kudusnya mendiami orang percaya. Apakah Anda masih mengalami ketakutan yang sama? Mengapa?


SASARAN DAN RENCANA. Jangan bimbang dan ragu untuk menghadapi segala bentuk tantangan pada akhir zaman kuasa Allah sudah dicurahkan bagi kita untuk kita gunakan.

MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN

II Tesalonika 2:1-12.

Heboh yang paling mutahir tentang kedatangan hari kiamat adalah ramalan bangsa Indian Maya yang kalendernya terakhir pada 21 Desember 2012. Sesudah itu akan muncul sebuah zaman baru pada 2013. Apakah zaman memang akan berakhir pada tanggal itu atau ramalan itu merupakan salah satu dari tanda-tanda zaman? Mari kita selidiki kebenarannya melalui pembahasan kita terhadap ayat diatas. Apa nasehat Firman Tuhan?


PERTAMA, JANGAN BINGUNG DAN GELISAH (2). Membicarakan hal-hal yang terjadi di masa depan memang menarik, sekaligus membingungkan karena belum terjadi. Itulah sebabnya pembicaraan mengenai akhir zaman juga selalu menarik perhatian, terutama jika berbicara masalah kapan waktunya. Banyak orang telah disesatkan tentang hal ini, tetapi Alkitab menegaskan agar tidak bingung dan gelisah. Tetaplah berpegang kepada kebenaran FirmanNya. Apakah respon Anda jika mendengar berita tentang kedatangan Tuhan yang ditentukan hari dan tanggalnya?


KEDUA, PAHAMI TANDA-TANDANYA (3-6). Beberapa tanda yang disebutkan dalam ayat ini adalah akan munculnya penyesatan, adanya orang-orang yang murtad dan juga munculnya manusia durhaka (antikristus). Kita melihat akan adanya penyesatan dan kemurtadan sejak lama. Jumlahnya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Namun hingga kini, kemunculan seorang antikristus masih menjadi misteri. Ada banyak orang yang sempat dicurigai sebagai antikristus, tetapi Alkitab tidak membuktikan demikian. Apa sikap dan tindakan Anda terhadap orang-orang yang disesatkan atau yang murtad?


KETIGA ANDALKAN KUASA ROH KUDUS (7-12). Banyak penafsir menyatakan bahwa “penahan” kedurhakaan dalam ayat ini adalah Roh Kudus. Pada masanya (masa kesusahan besar), Roh Kudus akan disingkirkan dan kuasa antikristus akan semakin merajalela. Karena itu menghadapi akhir zaman ini kita tidak bisa mengandalkan kekuatan kita sendiri. Roh Kudus, Pribadi Allah sendiri kiranya menjadi Penolong yang kita andalkan. Ceritakanlah pengalaman kebingungan Anda terhadap akhir zaman dan bagaimana solusinya?


SASARAN DAN RENCANA. Jangan cepat percaya dengan berita apapun yang landasannya bukan pada kebenaran Alkitab. Sebaliknya selidiki kebenaranNya agar kita dapat membaca tanda-tanda zaman.

GEREJA YANG MEMBERKATI LINGKUNGAN

Yeremia 29:7

Pada ayat ini, Tuhan memerintahkan agar bangsa Israel yang di pembuangan yaitu di Babel tetap menjadi berkat bagi bangsa tersebut. Memang sebagai orang buangan, tentunya mereka dianggap masyarakat kelas dua, namun firman Tuhan mengingatkan bahwa kesejahteraan kota dimana mereka dibuang mempengaruhi kesejahteraan mereka juga. Artinya, kota sejahtera, maka mereka pun sejahtera. Demikian pula halnya dengan gereja, dimanapun Tuhan menempatkan (membuang), gereja-gereja harus mengusahakan dan berdoa untuk kesejahteraan kota dan bangsa. Bila bangsa kita Indonesia sejahtera, maka gereja pun di bangsa ini akan sejahtera. Bagaimanakah gereja memberkati lingkungan agar hidup dalam kesejahteraan?


1. Gereja mengusahakan kesejahteraan lingkungan.

Firman Tuhan mengingatkan, bahwa gereja tidak boleh berdiam diri, tetapi bertindak (berusaha/mengusahakan). Hal-hal apakah yang dapat dilakukan oleh gereja?

a. Menjaga lingkungan dalam keadaan bersih, misalnya: membersihkan selokan-selokan, menanam pohon, pembangunan jalan (bila ada yang rusak), dll.

b. Menolong masyarakat di sekitar lingkungan gereja melalui bakti sosial, pelayanan kesehatan, membuka lowongan pekerjaan, membuka pelayanan pendidikan gratis, dll.

c. Mendukung program lingkungan setempat seperti karang taruna, posyandu, siskamling, dll.

2. Gereja berdoa untuk kesejahteraan lingkungan.

Selain hal-hal yang praktis dalam bidang sosial dan kemasyarakatan, gereja juga harus terus memberkati lingkungan di dalam doa, memohon lawatan dan pemulihan dari Tuhan. Berdoa agar atmosfir rohani di lingkungan boleh kondusif, aman, hubungan antar masyarakat, agama boleh terjalin dengan baik. Marilah kita terus berdoa sampai sesuatu terjadi atas bangsa kita Indonesia. Masihkah Anda berdoa bagi pemulihan bangsa ini?


S4 – Sasaran dan Rencana (10 menit)

Mulailah terlibat dalam pelayanan memberkati lingkungan dengan berdoa dan terlibat dalam pelayanan bersih lingkungan, bakti sosial, ataupun pelayanan sosial lainnya agar gereja dapat menjadi terang bagi lingkungan sekitar.

MENEGAKKAN KERAJAAN ALLAH

Matius 13:31-33

Pada ayat-ayat yang telah dibaca, Yesus membentangkan sebuah perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi untuk menjelaskan tentang Kerajaan Sorga = Kerajaan Allah (pemilihan kata Sorga/Allah yang digunakan oleh penulis kitab Injil disesuaikan dengan siapa pembaca/penerima surat). Memang banyak buku yang telah beredar tentang hal ini, khususnya tentang bagaimana menghadirkan Kerajaan Allah di Marketplace. Namun, saat ini kita mau belajar, sesungguhnya bagaimanakah menegakkan Kerajaan Allah dalam dunia ini, menurut Yesus?


PERTAMA, Bertumbuh dan menjadi berkat (ay.31-32)

Siapa yang membawa benih Kerajaan Allah dalam dunia ini? Tentunya, Yesus sang Rajalah yang membawanya. Matius 12:28, menjelaskan bahwa “ketika Yesus mengusir setan dengan kuasa Roh Allah maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah Datang.” Berarti sejak Yesus hadir, Kerajaan Allah telah hadir pula dalam dunia ini. Kerajaan Allah bertumbuh, dan berdampak melalui gereja sebagai anggota Kerajaan Allah. Ketika gereja terus bertumbuh secara kuantitas & kualitas, yaitu menghadirkan kuasa Allah) serta berdampak melalui gaya hidup kerajaan Allah (melakukan ajaran Yesus = KASIH), maka sesungguhnya Kerajaan Allah sedang ditegakkan dalam dunia ini. Sudahkah Anda menghadirkan Kerajaan Allah melalui Kuasa Allah yang bekerja melalui hidup Anda dan gaya hidup yang sesuai dengan gaya hidup Kerajaan Allah?


2. Bersosialisasi agar dapat berdampak (ay.33)

Gereja bukanlah pribadi-pribadi yang ekslusif yang hanya bergaul dengan sesama orang percaya, melainkan gereja adalah seumpama ragi yang bergaul, bersosialisasi, berinteraksi dengan orang lain yang belum percaya agar dapat memberikan pengaruh dan menghadirkan Kerajaan Allah bagi mereka (melalui kuasa Allah yang berkerja dan gaya hidup yang memberkati). Mungkinkah kita menjadi berkat tanpa bergaul dengan orang lain? Tentunya sulit bukan? Oleh karena itu, maukah Anda membuka diri dan mulai menjalin hubungan dengan orang lain agar Kerajaan Allah ditegakkan dalam dunia ini?


S4 – Sasaran dan Rencana (10 menit)

Mulailah hidup dalam kuasa Allah dan milikilah gaya hidup Kerajaan Allah dan selanjutnya membuka diri dengan dunia untuk menegakkan Kerajaan Allah dalam dunia ini.

PUASA BAGI KOTA DAN BANGSA

Yunus 3:1-10

Kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah anugerah dari Tuhan untuk bangsa ini. Setelah 350 tahun dijajah, akhirnya bangsa kita mengalami kemerdekaan. Namun setelah merdeka selama 64 tahun, ternyata bangsa kita masih berada dalam penjajahan. Ya! Bangsa kita bebas secara fisik, tetapi secara moral dan spritual bangsa kita masih terjajah. Buktinya, kemorosotan moral ada di bangsa kita ;para pejabat yang korupsi, masyarakat yang hidup dalam perzinahan, generasi muda yang terikat narkoba, hidup dalam freeseks, ketidakjujuran, krisis ekonomi, dan tentunya secara rohani masih banyak yang terikat dengan kuasa kegelapan, kebencian terhadap kekristenan, kebutaan secara rohani (belum menerima keselamatan). Menyadari hal tersebut di atas, apakah yang dapat dilakukan oleh gereja Tuhan untuk bangsa tercinta ini?


1. Membawa suara kenabian bagi kota dan bangsa (ay.1-4)

Kehadiran gereja di kota dan bangsa ini, tidak hanya melakukan aksi-aksi sosial tetapi harus mulai bergerak dalam menyampaikan suara, pesan Tuhan bagi bangsa ini. Tanpa firman Tuhan, kota Niniwe tidak pernah tahu kalau mereka hidup jahat di mata Tuhan. Firman Tuhan menunjukkan kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran umat manusia. Sudahkah gereja menjadi alat Tuhan dalam menyampaikan pesan-pesanNya?


2. Merendahkan diri dengan berpuasa (ay.5-7)

Pada ayat 5, dituliskan bahwa orang-orang Niniwe percaya kepada Tuhan dan mereka berpuasa. Memang bangsa Niniwe adalah orang kafir (tidak percaya) namun ketika mendengar suara Tuhan, mau bertobat dan merendahkan diri. Bagaimana dengan di Indonesia? Tentunya, yang merendahkan diri dan berpuasa adalah mereka yang tahu akan kebenaran dan yang percaya kepada Tuhan terlebih dahulu, yaitu gereja. Kita tidak dapat menuntut orang yang belum percaya untuk bertobat, pertobatan harus dimulai dari dalam gereja Tuhan. Kita merendahkan diri dengan berpuasa memohon belas kasihan Tuhan atas kota dan bangsa agar mengalami pemulihan dan lawatan Allah. Bukankah gereja adalah juga warganegara Indonesia? Pernahkah Anda berpuasa untuk kota dan bangsa?


3. Memohon belaskasihan Allah melalui Doa & Pertobatan(ay.8-9)

Selain berpuasa dan berdoa, bangsa Niniwe juga berseru kepada Tuhan memohon belas kasihanNya agar murka/hukuman dari Tuhan dicabut. Puasa dan doa serta pertobatan yang sungguh-sungguh dari hal-hal yang jahat merupakan tindakan yang dapat menghadirkan belas kasihan Allah. Sudahkah gereja bertobat dari jalan-jalannya yang jahat? Dan mulai berseru memohon lawatan Allah bagi bangsa ini?


S4 – Sasaran dan Rencana (10 menit)

Mulailah ambil komitmen untuk menyediakan waktu khusus berpuasa dan berdoa bagi kota dan bangsa.

GEREJA YANG BERDAMPAK

1 Petrus 4:7-11

Pernahkah saudara-saudara mendengar sebuah ungkapan yang berkata, “garam jangan berkumpul dengan garam saja karena akan menajdi gudang garam, karena itu sebaiknya garam berkumpul dengan sayur, daging agar bisa memberikan dampak. Bila minggu kemarin kita belajar tentang apa saja peranan gereja dalam dunia, maka minggu ini kita akan membahas tentang bagaimana gereja dapat berdampak bagi sekitarnya?


PERTAMA, Gereja tenang dalam menghadapi persoalan (ay.7).

Jikalau dunia sedang mengalami krisis global dan Indonesia kena imbasnya, maka gereja (orang percaya) harus tetap tenang (tidak panik) agar dapat berdoa. Ketenangan gereja menghadapi krisis, sesungguhnya dapat menjadi kesaksian bagi sekitarnya. Mengapa? Orang lain panik, kok gereja tidak ya? Bukankah hal ini dapat mempengaruhi orang lain dan tentunya juga dapat menjadi kesaksian. Sudahkah kita tenang menghadapi persoalan dalam kehidupan ini sehingga menjadi teladan atau kesaksian bagi orang lain?


KEDUA, Gereja mengasihi dengan tindakan (ay.8-10)

Sikap, tindakan dan perbuatan kasih gereja bagi orang lain melalui hal-hal yang nyata seperti : menolong sesama, memberi tumpangan, mengampuni, melayani merupakan perkara-perkara yang dapat membawa dampak positif bagi orang lain. Untuk dapat menjadi dampak, gereja tidak hanya berteriak, “kasih, kasih, kasih” tanpa pernah melakukan sesuatu.


KETIGA, Gereja menyatakan kebenaran (ay.11)

Jikalau berita, informasi dari media cetak dan elektronik yang sering kita dengan adalah hal-hal negatif, maka gereja harus keluar ke dalam dunia untuk menyatakan hal-hal positif. Jikalau dunia mempengaruhi dengan hal-hal buruk, sakit penyakit, krisis, kegagalan dll, maka gereja harus menyatakan kebenaran, kesembuhan, pengharapan, pemulihan, di dalam Yesus Kristus Tuhan. Dengan menjadi pemberita kabar baik dunia ini, maka gereja telah memberikan dampak positif bagi dunia ini.


S4 – Sasaran dan Rencana (10 menit)

Hal-hal apakah yang akan Anda lakukan untuk menjadi dampak bagi sekitar?

PERAN GEREJA DALAM DUNIA KERJA

Matius 5:13-16


Bila berbicara tentang peranan gereja dalam dunia ini, maka gereja yang dimaksudkan bukanlah tentang peranan gedung ataupun organisasi, melainkan peranan gereja sebagai pribadi-pribadi yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat bagi dunia ini. Peranan yang seperti apakah yang dapat dilakukan oleh gereja dalam dunia (marketplace)?


1. Berperan sebagai garam dunia (ay.13).

Bila berbicara tentang peranan gereja sebagai garam dunia, maka perlu kita ketahui dahulu fungsi garam dalam kehidupan sehari-hari. Garam pada umumnya digunakan untuk memberikan rasa pada makanan dan mengawetkan makanan agar tahan lebih lama (misalnya: daging, ikan). Bila dihubungkan dengan peranan gereja sebagai garam dunia maka gereja harus dapat memberikan pengaruh (memberikan rasa dan mengawetkan) bagi dunia sekitar. Gereja memiliki nilai, etika, prinsip kerja yang berbeda dengan yang dunia miliki. Bila bagi dunia untuk mencapai kesuksesan menghalalkan segala cara (menyuap, KKN, pembukuan ganda, dll) maka bagi gereja tentu tidak. Siapkah gereja memberikan teladan/pengaruh dalam hal ini?


2. Berperan sebagai terang dunia (ay.14-15).

Sejak kejatuhan umat manusia dalam dosa, maka dunia ini berada dalam kekuasaan si jahat/iblis. Iblis dan kejahatan selalu diidentikan dengan kegelapan. Manusia hidup dalam kegelapan karena sudah dibutakan dan dikuasai oleh dosa, sehingga apapun yang dikerjakan selalu mendatangkan dosa. Dan yang paling mengerikan adalah mereka sudah tidak bisa melihat Allah (beroleh keselamatan). Yesus adalah terang dunia ( Yoh. 1:4-5, 8:12) dan setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki terang tersebut. Dalam hal ini, gereja harus dapat membagikan terang tersebut (keselamatan) bagi dunia yang masih hidup dalam kegelapan. Bagaimanakah caranya agar Anda dapat membagikan terang tersebut bagi dunia?

S4 – Sasaran dan Rencana (10 menit)

Maukah anda berperan dalam dunia (marketplace) anda masing-masing? Bila ‘ya’, diskusikanlah langkah-langkah yang akan anda lakukan.

BERTUMBUH MELALUI KONFLIK

Kisah 15:35-51.


Bagaimana pandangan Anda selama ini tentang konflik dalam keluarga? Di dalam sebuah keluarga selalu ada kemungkinan timbul konflik atau perselisihan. Jika kita tidak bijak dalam menanggapinya, maka akan menimbulkan banyak luka dan kekecewaan. Sesungguhnya konflik adalah salah satu cara yang terbaik untuk kita bertumbuh dalam kedewasaan dan karakter. Hal-hal yang harus kita pahami agar kita dapat bertumbuh melalui konflik adalah :


PERTAMA, SADARI BAHWA PASANGAN ANDA BUKANLAH ORANG YANG SEMPURNA.

Hal pertama yang harus kita sadari adalah, bahwa Tuhan tidak pernah memberikan pasangan hidup yang sempurna, melainkan Ia memberikan seseorang yang akan menyempurnakan kita. Untuk mengasah sebuah besi (pisau) agar menjadi tajam, maka ia harus digesek dengan besi, bahkan dengan lebih kasar (Ams. 27:17). Demikian juga dengan manusia, jika ia ingin agar hidupnya lebih tajam (semakin dewasa, kuat dan berkarakter Ilahi). Maka mau tidak mau ia harus diasah dan digesek oleh orang lain. Dan orang yang paling baik untuk membentuk kita orang yang terdekat yaitu suami / istri dan anak-anak kita. Bagaimana pandangan Anda tentang hal ini? Sudahkah Anda merasakan kasih karunia Allah lewat ketidak sempurnaan pasangan Anda?


KEDUA, KONFLIK MEMBUAT KITA BERGANTUNG PENUH PADA TUHAN.

Ketika mengalami konflik dalam keluarga, biasanya kita semakin sadar bahwa ada kelemahan di dalam diri kita masing-masing. Selain itu kita semakin sadar, bahwa kita tidak sanggup menjalani kehidupan keluarga tanpa tuntunan dan pertolongan Tuhan. Pada waktu kita sadari ini dan kita datang pada Tuhan, maka kuasa kasih dan mujizat Allah akan terjadi dalam hidup kita (II Kor. 12:9).


KETIGA, KONFLIK MEMBUAT KITA MENJADI PELAKU FIRMAN TUHAN.

Ketika kita konflik, kita akan mencari jalan keluar yang terbaik. Waktu itu terjadi kita berusaha dengan berbagai cara yang kita anggap terbaik untuk mengatasinya. Ketika segala cara gagal, biasanya kita berbalik pada Firman Tuhan. Kita akan bertanya : Apa yang Firman Tuhan katakan tentang hal ini? Apa yang Tuhan ingin agar saya lakukan dalam kondisi ini? Pada waktu itulah kita sedang belajar melakukan FirmanNya. FirmanNya akan berkata : AMPUNILAH, KASIHILAH, BALASLAH DENGAN KEBAIKAN dll. Pada akhirnya konflik yang kita alami membuat kita menjadi pelaku Firman (Yak. 1:22). Pernahkah Anda mengalami hal ini? Ceritakanlah..!!

KEMERSRAAN DALAM KELUARGA

I Petrus 3:1-7.


Keharmonisan sebuah keluarga amat ditentukan oleh hubungan antar anggotanya. Semakin intim dan mesra hubungan di dalamnya semakin bahagia keluarga tersebut. Kunci untuk menjalin hubungan yang baik dalam keluarga adalah sebagai berikut :


PERTAMA, BELAJAR MENGERTI PASANGAN DAN ANAK ANDA DAN MENERIMA MEREKA APA ADANYA.

Belajar mengerti orang lain artinya ialah belajar memahami cara berpikir, pandangan / persepsi, suasana hati dan kondisi orang lain, juga belajar menempatkan diri kita di posisi mereka. (seperti Paulus I Kor. 9:21-22). Dengan demikian kita akan dapat saling memahami. Berusahalah untuk menerima mereka apa adanya (Roma 15:7). Mereka akan semakin bersikap bermusuhan jika merasa tertolak, tetapi kasih, penerimaan dan penghargaan akan mempererat hubungan.


KEDUA, RENCANAKAN UNTUK MENYEDIAKAN WAKTU YANG BAIK BAGI ANGGOTA KELUARGA.

Prioritas hidup kita harus jelas, yaitu : 1. Tuhan, 2. Keluarga, 3. Pelayanan / Pekerjaan. Urutan ini tidak boleh terbalik, yang pertama utamakan Tuhan diatas segalanya. Yang kedua adalah keluarga bukan pekerjaan. Jika Anda lebih mementingkan pekerjaan daripada keluarga, maka akan terjadi banyak masalah. Apa akibatnya jika pekerjaan lebih diutamakan daripada keluarga?

Penting sekali menyediakan waktu yang baik dan berkualitas bagi keluarga. Jangan terlalu sering meninggalkan keluarga (I Kor. 2:5). Buatlah rencana untuk sering bersama mereka, makan bersama, jalan-jalan dsb. Usahakan untuk tidak membiasakan membawa pekerjaan ke rumah.


KETIGA, NYATAKAN KEBENARAN DENGAN KASIH.

Kadangkala ada kesalahan yang dilakukan oleh pasangan atau anak-anak dimana kita merasa perlu untuk mengkoreksi mereka. Hal ini memang benar, tetapi acap kali kita menegur mereka dengan kasar dan dengan amarah. Tentu saja reaksi mereka bukannya berubah melainkan berbalik membalas dengan lebih sengit. Untuk itulah dibutuhkan kasih, sewaktu kita mengatakan kebenaran. Usahakan memakai kata-kata yang lembut agar mereka tidak terluka hatinya (Ams. 15:4). Bagaimana cara Anda selama ini jika menegur / menasehati? Apa akibatnya? Perlukah diubah?


KEEMPAT, JANGAN SALING BERBANTAH ATAU MENCELA.

Berhentilah membela diri, khususnya kalau kita memang bersalah. Berusahalah untuk merendahkan diri dan mengakui kesalahan. Jauhi perbantahan atau mencela, karena dapat menyakiti hati. Salomo berkata bahwa ia lebih suka tinggal diatap rumah dengan istri yang suka bertengkar (Ams. 25:24). Mengapa antara anggota keluarga sulit untuk saling memuji? Bagaimana dengan keluarga Anda?

MENANAMKAN KARAKTER ILLAHI PADA ANAK

Mazmur 127:3-5..


Hal terpenting dalam mendidik anak adalah menanamkan karakter Ilahi dalam hidup mereka. Ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari orang tua. Jika orang tua tidak berperan aktif, maka dunia ini dengan segala kesesatannya yang akan membentuk karakter mereka. Hal-hal yang harus dilakukan dalam membentuk karakter Ilahi pada anak adalah :


PERTAMA, TERUS-MENERUS MENGAJARKAN FIRMAN TUHAN. Hal yang paling utama dan pertama adalah dengan terus-menerus membacakan, mengajarkan dan membicarakan Firman Tuhan kepada anak-anak kita (Ulangan 6:4-7). Ambillah waktu setiap hari untuk melakukan perkara yang penting ini. Jika roh dan jiwa mereka terus diisi oleh Firman, maka pasti Roh Kudus akan bekerja membentuk karakter Illahi dalam diri mereka. Jangan biarkan televise, internet dan perkara duniawi yang mengisi hidup mereka. Sudahkah Anda melakukan hal ini setiap hari? Apa yang menghalangi Anda melakukannya?


KEDUA, KASIH AGAPE. Kasih yang harus diterapkan pada anak adalah kasih Agape, yaitu kasih tulus, tanpa pamrih dan penuh penerimaan. Seringkali kasih orang tua penuh tuntutan, mereka mau mengasihi jika anak-anaknya pintar, cantik / ganteng, baik, menurut dll. (Akibatnya anak seringkali tertolak). Seharusnya orang tua mengasihi mereka walaupun mereka nakal, kurang cerdas dan kurang menarik. Anak yang mendapat kasih yang berlimpah akan membuat jiwa mereka besar, percaya diri, kuat dan timbul karakter yang indah. Allah tetap mengasihi Israel sekalipun Israel tegar tengkuk dan memberontak (Yer. 31:2-3). Ceritakan pengalaman Anda dalam mengasihi anak-anak.


KETIGA, TELADAN. Tunjukkanlah teladan terlebih dahulu, sebelum Anda menuntut anak-anak melakukannya (I Kor. 4:16). Anak-anak bukanlah pendengar yang baik, tetapi peniru yang terbaik. Jadi seringkali segala omelan dan larangan kita tidak mereka lakukan, yang mereka lakukan adalah apa yang kita perbuat. Sudahkah Anda menjadi teladan yang baik bagi anak-anak Anda? Ceritakan.


KEEMPAT, DISIPLIN. Alkitab mengajarkan bahwa selain membutuhkan kasih, anak-anak juga membutuhkan disiplin. Tanpa disiplin anak-anak akan menjadi liar dan manja. Anak-anak harus tahu aturan yang kita tetapkan dan batas mana yang tidak boleh dilanggar. Seperti Allah mendidik dan mendisiplin kita, demikianlah kita pun menerapkan disiplin pada anak-anak (II Sam. 7:14). Dari keempat hal itu, apakah yang masih kurang / belum Anda lakukan? Usaha apa yang Anda akan lakukan untuk memperbaikinya?